Alunan sordam berlayar bersama kesiur angin
Menelusuri persawahan di antara padi-padi
Sepanjang hamparan sigalangan membakar dingin
Dan burung-burung yang sibuk memetiki hasapi
“oi, sahala na mar tondi
dan para penguasa huta ni humang
aku kawini si jelita dari kubu
yang menitiskan si langkitang
yang menitiskan si baitang”
beribu pustaha memerciki ceracau kemarau
meratapi pepohonan yang hibuk menghitung usia huta-huta
daun-daun berguguran di atas hamparan surat tulak-tulak
dan ruas-ruas bambu yang melantunkan andung-andung
“oi, tondi na marsahala
aku penuhi janjian di sopo sio rancang magodang
aku nikahi nan tuan layan bulan
yang melahirkan sutan borayun
yang melahirkan sutan bugis”
tetabuh gondang mengaduh bersama hentakan ogung
menggebuki langit yang menahan beribu jerit
“oi begu na mar sahala dohot mar tondi
akulah namora pande bosi
yang kehilangan makam sendiri “
medan,taman budaya 06
Omong-Omong Sastra Sumatera Utara adalah wadah tempat berdiskusinya para sastrawan Sumatera Utara Khususnya. Usiannya yang hampir mencapai 40 tahun menjadikannya sebagai wadah bersilaturahmi, berdiskusi dan berkarya para sastrawan dari berbagai usia, aliran, dan agama, menyebabkan Forum Omong-Omong Sastra ini sebagai Forum yang tertua di Sumatera Utara. Forum ini diprakarsai oleh Damiri Mahmud, dkk. Sekarang di koordinir oleh M. Raudah Jambak. Semoga tetap berjaya.
arti puisinya apa ya ?
BalasHapusdan itu bahasa apa ?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus