Omong-Omong Sastra Sumatera Utara adalah wadah tempat berdiskusinya para sastrawan Sumatera Utara Khususnya. Usiannya yang hampir mencapai 40 tahun menjadikannya sebagai wadah bersilaturahmi, berdiskusi dan berkarya para sastrawan dari berbagai usia, aliran, dan agama, menyebabkan Forum Omong-Omong Sastra ini sebagai Forum yang tertua di Sumatera Utara. Forum ini diprakarsai oleh Damiri Mahmud, dkk. Sekarang di koordinir oleh M. Raudah Jambak. Semoga tetap berjaya.
Minggu, 20 Juni 2021
Puisi-Puisi Covid 19 : Raudah Jambak
Puisi-Puisi Covid 19 : Raudah Jambak
BERSAMA KITA BISA, BERSAMA KITA BIASA
Raudah Jambak:
;melawan corona
Maka, seperti air mengalirlah
walau harus menembus celah sesempit apapun yang akhirnya kau akan sampai pada huluhilir sesungguhnya, tetapi, jangan lupa awal bermuasal dan kemana alir berakhir
sebab, bersama kita bisa
dari air akan kembali ke air, segala juang akan terus berulang
tak sekadar riak, ia pun bisa menjelma ombak dan gelombang sebagai
pertanda tentang siapa kita sesungguhnya
Maka, laksana api membaralah
walau hasrat dibungkus beku sepucat dingin yang menggiring gerak langkah kaku merebut semangat tetapi, jangan sampai membakar apalagi menghanguskan
sebab, bersama kita bisa
dari api akan kembali meng-api, segala juang akan terus dijelang
tak sekadar bias, ia telah menjelma cahaya dan dian sebagai
bara membakar jalan kesuraman
Maka, bagaikan angin berhembuslah
walau harap dibentengi tembok keangkuhan yang menembus rumitnya pori-pori kelegaan
tetapi, jangan sampai beliung apalagi menjelma topan
sebab, bersama kita bisa
dari angin akan terus berhembus, kehidupan sesungguhnya bermula
tak sekadar ada, ia telah menjelma nafas dan udara, sebagai
harap hasrat memendam-mengurat
Maka, ibarat tanah gemburlah
walau dimana bumi dipijak, di situ langit tetap dijunjung
Mengalir seperti air. Membara laksana api. Berhembus bagaikan angin. Dari tanah kita ber asal,
sebagai penanda hal ikhwal,
sebab, bersama kita bisa
bersama kita biasa
komunitas home poetry, maret 2020
LELAKI PEMBACA SEMESTA
Raudah Jambak:
Ia jelajahi setiap sudut ruang dan waktu. Bermula dari abjad raga
Beranjak pada hijaiyah rimba
Berakhir dengan sunyi puisi
tentang sisi diri, lapis bumi atau bias bulan dan matahari
di baris tasbih, ia
kidungkan zikir puisi
di pelana kuda, ia kabarkan derap jejak tapak puisi
di angkasa raya, ia baca raga semesta
pada diri
dalam diri
komunitas home poetry, april 2020
M. Raudah Jambak, lahir di Medan, 5 Januari 1972. Karyanya selain di Medan juga pernah dimuat di Surat Kabar/Majalah Nasional/buku di Malaysia, Radio Nederland, Cyber sastra, Antologi Temu Penyair Nusantara I-XI, dll. Saat ini sebagai Direktur di Komunitas Home Poetry. Kegiatan terakhir di acara Temu Penyair Nusantara di Pasaman, Imam Bonjol.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar