Omong-Omong Sastra Sumatera Utara adalah wadah tempat berdiskusinya para sastrawan Sumatera Utara Khususnya. Usiannya yang hampir mencapai 40 tahun menjadikannya sebagai wadah bersilaturahmi, berdiskusi dan berkarya para sastrawan dari berbagai usia, aliran, dan agama, menyebabkan Forum Omong-Omong Sastra ini sebagai Forum yang tertua di Sumatera Utara. Forum ini diprakarsai oleh Damiri Mahmud, dkk. Sekarang di koordinir oleh M. Raudah Jambak. Semoga tetap berjaya.
Jumat, 22 November 2024
TEATRIKAL PUISI MASIH MERDEKAKAH KAU INDONESIA KARYA RAUDAH JAMBAK TAMPIL DI AMMAN, YORDANIA
Keseruan Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Amman Yordania
Kegubernuran Amman Divisi Seni, Budaya dan Olahraga kembali menyelenggarakan berbagai perlombaan dan pagelaran seni. Persiapan acara dilakukan dengan matang oleh tim panitia, mulai dari susunan acara, perlombaan, hingga dekorasi lapangan. Hal ini bertujuan untuk memeriahkan HUT RI ke 79 pada Sabtu, 17 Agustus 2024 yang dihadiri para mahasiswa Indonesia di Amman. Seluruh kegiatan diadakan di lapangan 17 dari pukul 8.30-14.00 waktu setempat. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk nasionalisme terhadap bangsa.
Setelah proses pembukaan acara selesai, seluruh mahasiswa langsung bersiap untuk mengikuti serangkaian perlombaan. Di antara lombanya adalah futsal, voli, estafet sarung, joget tomat, dan sebagainya. Kemeriahan acara serta antusiasme mahasiswa terlihat dari hiruk pikuk mereka dalam mengikuti perlombaan. Melengkapi perayaan 17-an ini di tengah proses perlombaan, mahasiswa dapat membeli berbagai makanan yang dijual oleh peserta bazar. Pengumuman kejuaraan pun langsung diumumkan selepas perlombaan. Untuk kategori kejuaraan dibagi menjadi kategori putra dan juga putri.
Hal menarik dari perayaan HUT RI tahun ini ialah penutupan acara yang diisi dengan penampilan teatrikal puisi dengan judul “Masih Merdekakah Kau Indonesia?” karya Raudah Jambak, yang diperankan oleh 8 orang mahasiswa dari grup teater karsa HPMI Yordania. Penggambaran Ibu pertiwi diperankan Alivya, pejabat oleh Agha, Investor oleh Zufar, dan pemeran rakyat oleh Arzu, Lalu Noural, Fida, Alidzky, dan Eka. “Judul teatrikal puisi yang diambil merupakan gambaran mengenai kondisi Indonesia saat ini” ucap Agha, sebagai salah satu pemeran.
Ia juga menambahkan bahwa menampilkan teater ini tidak hanya dalam rangka melestarikan sejarah, tetapi juga bertujuan untuk menginspirasi anak generasi muda agar terus menghargai dan menjaga semangat kemerdekaan. Di akhir penampilan, tepuk tangan para penonton menggelegar diikuti dengan sorakan yang menggema. Penampilan ini mengingatkan kita akan sebuah pesan penting bahwa makna memerdekakan sebuah bangsa bukanlah sekedar membebaskannya dari tangan penjajah, melainkan bagaimana menyejahterakan rakyat dalam keadilan.
Kontributor: Mayada Ainuzzahroh
Editor: Khaerul Umam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar