Rabu, 20 April 2011

Lomba Baca Puisi Penyair Sumatera Utara Komunitas Home Poetry Ketika Puisi Penyair Sumatera Utara Dibacakan

Oleh ILHAM WAHYUDI

Puisi pada dasarnya merupakan sebuah hasil karya sastra yang mengungkapkan gagasan/pemikiran penulisnya (penyair) melalui kata-kata yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan bunyi atau irama tertentu yang mampu membangkitkan perasaan serta merangsang imajinasi pancaindera penikmat puisi. Dengan kata lain, puisi sebenarnya merupakan hasil rekaman dan interpretasi pengalaman manusia (penyair) yang dimunculkan kembali dalam bentuk tulisan.
Banyak hal yang terkandung dalam puisi. Misalnya saja, imajinasi, luapan emosi, pemikiran, nada, irama, ide, kesan pancaindera, susunan kata, kiasan, kepadatan kata dan perasaan. Nah, oleh karena itu tentunya dibutuhkan kepekaan rasa untuk memahami sebuah puisi, selain juga terkadang memerlukan sebuah pergulatan (batin) yang panjang.
Untuk dapat memahami makna yang terkandung di dalam sebuah puisi diperlukan pembacaan teks puisi yang berulang-ulang serta memerlukan daya seni dan kepekaan rasa yang tinggi. Sebab tanpa hal tersebut, susunan kata-kata dalam teks puisi sebagai perwujudan sistem tanda takkan mampu ditelusuri kedalamannya. Di sinilah sebenarnya puncak kenikmatan puisi (seni) itu berada. Itulah mengapa teori sastra modern pun mengatakan bahwa nilai sastra (dalam hal ini puisi) seluruhnya ditentukan oleh pembaca. Tanpa pembaca, karya sastra (puisi) itu malah tidak bernilai apa pun juga.
Seperti cabang seni lainnya, sastra (dalam hal ini puisi) di Sumatera Utara juga mengalami perkembangan yang cukup mengembirakan. Ini dibuktikan dengan bermunculannya sastrawan-sastrawan mutakhir Sumatera Utara di kancah sastra nasional.
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.
(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.
(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.
Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.
Melihat pesatnya kelahiran puisi, di Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara khususnya, wajarlah jika puisi menjadi bagian dari media pembelajaran sastra di sekolah.
Sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswa di sekolah, puisi dinilai mampu menjadi media pembelajaran sastra di kalangan pelajar dan remaja. Selain cerpen, novel, dan essai, puisi yang notabanenya adalah salah satu genre sastra, ternyata paling menarik minat pelajar dan remaja, khususnya pelajar dan remaja di kota Medan. Ini dibuktikan dengan antusias pelajar (remaja) kota Medan yang mengikuti lomba baca puisi penyair Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Komunitas Home Poetry, 27 Februari 2011 di Sanggar Tari, Taman Budaya Sumatera Utara.

Penulis adalah
pekerja teater, film, dan
bergabung di Lt2 Art Community.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar