Selasa, 12 Oktober 2010

KOMUNITAS HOME POETRY

Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Ia lahir di gang baru 5 Januari 2007, yang lalu. Pada sebuah rumah mungil, yang kemudian kami sebut dengan rumah puisi. Awalnya, hanya sebuah kerja penciptaan karya puisi, diskusi pun mengulasnya. Tidak mengenal lelah dan resah. Terkadang kami tembus ruang dan waktu. Sesekali canda terlahir, dari sebuah bunyi HP ketika proses penciptaan itu. Cinta hadir melalui HP yang berdering. Satu per satu mengambil posisi, sambil tetap melahirkan puisi dari kehamilan yang mungkin masih terbilang prematur. Lalu, bersama kami ulas dan bahas kembali. Anak-anak muda seperti kami masih terlalu bergairah menggumuli puisi dari malam sampai ke pagi. Ah, di rumahnya rekan kami M. Raudah Jambak bersama Pusriza, Djamal, Arif SM, S. Ratman Suras, dan kemudian seorang lelaki yang mungkin tak pernah mengenal lelah. Teruji terjangan ombak dan hempasan gelombang kemiste-riusannya, Afrion "Medan". Lalu mungkin dengan ketergugahannya M. Yunus Rangkuti ikut tampil dan hadir dengan segala keresahan dan kelelahan batinnya. menggelegak ingin melahirkan karya puisi bertubi-tubi. Dan selanjutnya Afrion sebagai pembuka ladang menjadi lapang. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar